Perang yang bermuatan keagamaan (Perang Salib) yang
terjadi hampir dua abad antara ummat Kristen di Eropa dengan ummat Islam di
Asia menjadi sebuah sejarah panjang yang sulit untuk dilupakan dan
memberikan kontribusi berharga bagi kemajuan bangsa Eropa sekaligus sebuah
peristiwa yang sangat memprihatinkan dan banyak memakan korban. Selain itu
sejarah Perang Salib akan menjadi pelajaran yang berharga bagi ummat manusia
baik Barat maupun Timur.
Peperangan ini disebut
dengan Perang Salib karena ekspedisi militer Kristen mempergunakan salib
sebagai pemersatu untuk menunjukkan bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah
perang suci dan bertujuan untuk membebaskan kota suci Baitul Makdis dari tangan
orang-orang Islam.
Sejarah
manusia menunjukkan betapa agama kerapkali dijadikan alat untuk kepentingan
tertentu. Ini juga halnya yang terjadi pada Perang Salib (Crusade). [1] Karena perang ini merupakan reaksi
dunia Eropa terhadap dunia Islam di Asia. Bagi orang Eropa sendiri perang ini
dianggap sebagai kebangkitan agama, bahkan merupakan gerakan kerohanian yang
tinggi yang mana dunia Kristen Barat menyadari dan menemukan identitas baru.[2]
Kebencian Kristen terhadap
ummat Islam dimulai sejak disebarkannya Islam ke daerah-daerah kekuasaan
Bizantium, terutama pada abad ke-8 Masehi, yakni ketika ummat Islam melakukan
ekspansi ke wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Kristen di Eropa. Mereka melihat
bahwa kekuasaan Islam dapat mengancam bahkan menghancurkan Konstantinopel
sebagai ibukota kerajaan Bizantium. Dendam dan kebencian yang disimpan ummat
Kristen mencetuskan Perang Salib yang tujuannya adalah merebut kembali
wilayah-wilayah yang sudah dikuasai ummat Islam.
Dalam
pengkajian makalah ini penulis bertujuan untuk menjadikan fenomena sejarah masa
lalu menjadiiktibar penting
dengan menganalisis keberadaan Perang Salib itu sendiri, agar kiranya tidak
terulang di masa yang akan datang. Karena itu dalam makalah ini akan dikaji
latar belakang Perang Salib serta dampaknya bagi perkembangan sains di dunia
Islam dan Eropa.
Latar
Belakang Perang Salib
Sejak
berdirinya kekuasaan Islam, orang-orang Kristen diberi kebebasan beragama dan
kekuasaan dalam berbagai jabatan dalam pemerintahan. Ketika Yerussalem dan
Syiria dibawah kekuasaan Dinasti
Fatimiyah dari
Mesir. Penguasa Mesir mendorong perniagaan dan perdagangan Kristen.
0 komentar:
Posting Komentar